
Meski hal ini ada di website IDX, saya coba bahas di sini agar lebih sederhana dan mudah dipahami, terutama bagi saya yang sedang mendokumentasikan investasi dengan produk ini, karena ada beberapa produk lain yang merupakan turunan dari produk saham yang dijual di bursa, produk turunan seperti reksa dana saham dan ETF, masing-masing memjadikan saham sebagai underlying assets.
Untuk yang suka beraktivitas di dunia saham, mau yang invetasi dan trading saham, pasti pernah mendengar tentang Waran, turunan dari kata Warrant dalam bahasa inggris yang merupakan produk turunan juga dari saham.
Saham memang instrumen investasi yang bisa mendatangkan untung (cuan) yang besar, tapi sangat berisiko tinggi, bisa naik tinggi, bisa juga turun jauh banget.
Jenis Waran Sekarang kita bahas jenis-jenis waran yang dijual di pasar modal, ada 2 jenis waran, waran biasa (equity warrant) dan waran terstruktur (structured warrant), sekarang kita bahas perbedaan dari 2 produk tersebut.
Waran Perusahaan (equity warrant)
Waran biasa adalah surat hak beli (atau jual) saham diharga tertentu, biasa disebut harga tebus, atau strike price, hak ini bisa dilakukan (exercise) diwaktu yang sudah ditentukan ketika waran ini diterbitkan.
Beberapa ciri-ciri waran biasa
- Diterbitkan oleh perusahaan, misalkan perusahaan hendak melakukan IPO (Initial Public Offering), hendak menjual sahamnya ke publik, dan juga sebagai tambahan, perusahaan tersebut menerbitkan waran, digunakan pembeda antara kode saham dan warannya, misal kode sahamnya
MAJU
, kemudian kode warannya,MAJU-W
. Perusahaan bisa mengeluarkan waran seri lanjutan, misalkanFREN
waktu itu mengeluarkanFREN-W
, kemudianFREN-W2
. - Jangka waktu jatuh tempo panjang, biasanya 1-5 tahun setelah diterbitkan.
- Harga tebus atau strike price sifatnya tetap.
- Bisa menjadi saham biasa yang jadi milik kita setelah di-exercise.
- Bisa diperjualbelikan di pasar modal
Keuntungan membeli (atau mendapatkan) waran
- Potensi untung bisa tinggi
- Terhitung lebih stabil
Risiko
- Waran bisa kadaluarsa tanpa nilai
- Pilihan terbatas, karena tidak semua IPO menyertakan waran
- Kerugian dari turunnya harga waran dari harga ketika beli
Contoh
Kita ambil contoh saham dengan kode VERN
(bukan ajakan beli ya!), saham ini IPO pada tanggal 8 November 2023 dengan harga Rp195 dan untuk yang membeli saham VERN
ketika IPO, maka akan diberikan waran dengan kode VERN-W
, VERN-W
adalah waran yang diterbitkan perusahaan VERN
(PT Verona Indah Pictures Tbk.), VERN-W
diberikan cuma-cuma ke investor dengan ratio 5:3, jadi kalau kita membeli atau mendapat 5 lembar saham VERN
, maka akan mendapatkan 3 lembar warran secara gratis, jadi kalau beli 1 lot (100 lembar), nanti dapat 60 lembar VERN-W
.
VERN-W
saat saat ini dalam kondisi suspend, artinya tidak bisa diperjualbelikan, harga terakhirnya senilai Rp1.
Contoh lain, warran INET-W
, warran ini tidak dibagikan gratis seperti VERN-W
, tapi investor harus membeli secara langsung, ketika dibuka, INET-W
dijual dengan harga Rp10, harga INET-W
sebelum disuspend seharga Rp69, sedangkan saham induk INET
-nya, seharga Rp192, harga tebus atau exercise dari INET-W
adalah Rp91.
Waran | Induk | Harga Beli | Exercise | IPO | Harga saat ini |
---|---|---|---|---|---|
INET-W | INET | Rp10 | Rp91 | Rp101 | Rp192 |
VERN-W | VERN | gratis | Rp216 | Rp195 | Rp104 |
Dari 2 emiten dan warannya ini, kita bisa ambil beberapa kesimpulan.
Waran INET-W
lebih menguntungkan dibanding dengan waran VERN-W
, karena harga tebus INET-W
untuk bisa mengkonversikan kepemilikan waran menjadi saham sebesar Rp91, sedangkan harga saham induknya Rp192, investor bisa untung dengan Rp101 per-saham!
Sedangkan VERN-W
harga saat ini Rp5 sedangkan harga induk Rp104, dan harga pelaksaan tebus sebesar Rp216, harga pelaksanaan lebih besar dari harga saham saat ini, harga saham sendiri sudah jauh di bawah harga IPO.